RESENSI BUKU
IDENTITAS BUKU
Judul buku : GONE
Penulis buku : Dini okctarina
Penerbit : PT Mizan pustaka
ISBN : 978-602-242-710-0
Tahun terbit : 2018
Jumlah halaman :
187 halaman
SIPNOSIS/KESIMPULAN
Kisah ini diawali dengan
siswa SMP Cahaya
yang akan mengikuti karya wisata ke Yogyakarta. Mereka
menempuh perjalanan cukup
lama, karena mereka
berangkat dari Kota Bandung. Sesaat setelah mereka sampai di
Magelang, tempat tujuan mereka, semua siswa SMP itu langsung berseru
kegirangan. Sheryl, Icha, Ipang, Lulu, Sigit, Isti, dan Tian kemudian mengunjungi candi Borobudur yang menjadi destinasi
utama yang harus mereka kunjungi.
Setelah mereka sudah puas mengelilingi Candi Borobudur,
mereka melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi Candi Prambanan.
Setibanya mereka di Candi Prambanan, mereka langsung mengunjungi tempat yang menjual
salak pondoh. Setelah itu, mereka melanjutkan kembali perjalanan untuk menuju ke tempat istirahat, yakni penginapan Bhadra.
Akhirnya, mereka sampai juga di penginapan
itu. Penginapan tersebut
terlihat luas, tetapi sangat sepi. Di setiap kamar, terdapat
satu meja dan dua kursi dan tertata
rapi. Mereka melanjutkan aktivitas untuk
beristirahat sebentar dan beres-beres, setelah
itu lanjut dengan
makan malam. Sheryl
sempat kembali ke kamarnya ketika
jam makan malam
sudah selesai, untuk mengambil ponsel miliknya. Namun,
ketika Sheryl pergi
ke kamar sendiri
itu, ia mengalami kejadian yang cukup
menakutkan. Ia seperti
mendengar suara bisikan,
entah dari mana asalnya.
Sheryl merasa
takut dan langsung
bergegas keluar dari kamar itu. Teman-teman Sheryl yang melihatnya keluar dari kamar dengan ketakutan
langsung menanyakan apa yang
terjadi. Tanpa Sheryl
sadari ada sosok
wanita separuh baya yang menatap
dirinya dengan dingin.
Selain itu, Sheryl
juga melihat keranjang bayi yang terletak
di samping cermin besar. Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar
Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini! Sheryl dan teman-temannya pun kembali
ke kamarnya. Saat itu adalah jadwal mereka untuk bersih-bersih dan istirahat. Di kamar Sheryl,
yang sedang kebagian
giliran untuk mansi adalah Isti. Saat Isti berada di kamar mandi itu, ia tiba-tiba menjerit.
Isti menceritakan kepada teman-temannya bahwa pada saat ia ingin mengambil air, dia merasa
ada sesuatu yang menyangkut pada pergelangan tangannya. Ketika ia melihatnya, ternyata
ada sosok kepala
berambut yang mengapung muncul ke permukaan. Mereka semua mulai
merasakan ada yang ganjil dari penginapan itu.
Bagaimana tidak,
dalam waktu beberapa
jam saja, mereka
sudah mengalami kejadian
aneh dan menyeramkan secara beruntun. Kejadian
ini seakan menandakan bahwa ada sesuatu yang tersembunyi, yang harus diungkap
mengenai penginapan Bhadra
tersebut. Suatu ketika,
Icha dan Sigit ingin membeli
bakso, dan teman-teman yang lain juga ikut menitip kepada mereka. Tidak lama kemudian
Sheryl dan teman-temannya memutuskan untuk jalan-jalan ke Malioboro. Setelah
tiba saatnya untuk pulang,
Sheryl dan Icha menempuh perjalanan pulang menggunakan becak. Mereka berdua tentunya mengobrol
dengan tukang becak itu. Dalam perbincangan mereka,
tukang becak itu sempat
menyinggung tentang penginapan Bhadra, tetapi ia tidak menceritakan dengan lengkap, karena
tukang becak itu melihat sosok
bayang putih yang melintas. Ia sontak berhenti
membicarakan tentang penginapan Bhadra.
Setelah mereka berkumpul kembali
di penginapan, Sigit tiba-tiba bertanya
kepada Ipang tentang
keberadaan Tian. Menurut
Ipang, Tian pergi ke taman belakang pada pukul tujuh tadi. Sigit terkejut karena Tian sudah pergi sangat lama. Sekarang
sudah pukul setengah
sebelas. Sigit langsung
mencoba menghubungi Sheryl untuk
menanyakannya juga tentang keberadaan Tian. Ternyata Sheryl
juga tidak pergi
bersama dengan Tian.
Lalu, mereka pun mencari Tian ke taman
belakang. Sesampainya di
sana, mereka mendapati bahwa mereka
berada di tempat
yang sepi, bukan
berada di penginapan itu. Sheryl langsung
menangis melihat keadaan
sekitarnya itu. Keadaan yang tidak normal, lampu-lampu juga tiba-tiba mati. Selain itu, teman-teman yang lain juga menghilang begitu saja. Teman Sheryl yang tersisa hanya Isti saja. Tak lama kemudian, semuanya mulai berubah
lagi. Sheryl tiba-tiba sudah duduk di kursi teras
depan yang ada di penginapan. Sementara itu, Ipang
dan Isti masih
terjebak di dunia yang tak dikenal itu. Mereka berdua mencoba memproses
segalanya. Tak lama kemudian, Ipang dan Isti menemukan Tian.
Mereka
sontak mencoba berbicara kepada Tian, tetapi Tian tu tidak menanggapi apa-apa.
Di saat itu juga, Ipang dan Isti terpisah. Ipang mencoba meraba benda di sekitarnya, karena keadaan gelap total.
Ipang kemudian bertemu lagi dengan Tian, tetapi Tian kali ini bisa
menanggapinya, layaknya Tian yang ia kenal. Di sisi yang lain, Isti juga bertemu dengan Tian di dekat gorden putih lalu. Isti langsung menepuk punggung Tian, tetapi pada saat yang bersamaan,
Ipang memanggil Isti. Isti langsung
menoleh ke arah Ipang dan melihat bahwa ada Tian yang lain di sisi Ipang. Kejadian
itu sangat membuat
Sheryl bingung. Sheryl kemudian berusaha
menemui Fahri dan Faza yang sebelumnya pernah bilang bahwa taman belakang itu angker. Setelah menemui mereka, Sheryl menceritakan segala kejadian yang dialaminya kepada Fahri dan Faza. Selepas
memahami cerita Sheryl,
Fahri dan Faza, serta temannya
yang lain langsung
bergegas meninggalkan kamar mereka dan pergi menuju taman belakang.
Tanpa mereka sadari, ada sosok bayangan
hitam yang melintas
sambil tersenyum, seolah menunjukkan bahwa ia bangga akan keberanian anak-anak itu. Keanehan
demi keanehan terus terjadi
menghantui mereka. Orang-orang di sekitar juga tampak aneh. Sheryl bersama
teman-temannya berulang kali terperangkap di dunia yang tidak
mereka kenal. Dunia yang tampak
seperti ada di dimensi yang lain. Dunia
yang ternyata merupakan masa lalu. Sheryl
dan temannya yang lain tak menduga jika mereka
terjebak dalam sebuah permainan. Permainan
yang dibuat oleh gadis misterius
bernama Wily, yang kagum akan penampilan rupawan
Tian. Sulit dipercaya, karena Wily memiliki sejumlah
kemiripan dengan Sheryl.
Petualangan pada malam itu mendatangkan banyak kejutan kepada mereka.
Apakah keberanian Sheryl dan teman-temannya dapat membawa
Tian kembali? Siapa sebenarnya sosok Wily? Apakah Sheryl, Tian, dan yang lainnya bisa kembali ke masa sekarang?
KEKURANGAN/KELEBIHAN
Kelebihan: Dini Ocktarina menuliskan cerita Fantasteen Gone ini dengan begitu mengalir, sehingga para pembaca mampu hanyut dalam kisa yang menegangkan dan menyeramkan.
Kekurangan: Sejumlah pembaca mendapati alur yang kisah ini cukup lambat. Selain itu, akhir cerita dinilai kurang masuk akal dan anti klimaks. Namun, cerita ini tetap menarik, karena setiap lembarnya dipenuhi ketegangan.
PESAN MORAL
Hendaknya kita
selalu berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan segala sesuatu. Hal ini
dilakukan supaya segala hal yang kita lakukan tidak merugikan diri kita sendiri
maupun orang lain.
RESENTATOR: JIDAN DINEJA LISKYNO X-1
Komentar
Posting Komentar