SPIRITUALITAS KATA "AHMAD TOHARI"

 

RESENSI BUKU


IDENTITAS BUKU

Judul Buku             : SPIRITUALITAS KATA AHMAD TOHARI

Penulis                    :  Hadi Supeno

Editor                     :  Muji Prasetyo

Desain Grafis          :  Madani Kreatif

Lay out                   :  Madani Kreatif

Tahun Terbit           :  Cetakan ke-I, 2022

Jumlah Halaman     :  127 halaman

ISBN                      :  978-623-473-046-3

Penerbit                  :  AktorPublishing

Harga Buku            :  Rp. 90. 000 (Harga Pulau Jawa)

 

SINOPSIS BUKU

            Buku ini mengisahkan tentang seorang sastrawan dan budayawan yang bernama Ahmad Tohari dengan judul buku “Spiritualitas Kata Ahmad Tohari.” Spiritualitas kata karena Ahmad Tohari mengajarkan bahwa sesederhana itulah sasta, bermula dari kata. Kata itu magis, mantra dan sakti. Kejuangan Ahmad Tohari pada kata juga telah ditunjukkan dengan lahirnya kampus Bahasa Penginyongan. Tidak kurang dari 15.000 kata dikumpulkan sampai akhirnya menjadi sebuah kampus yang telah telah diterbitkan oleh pemerintah melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015. Berisi Tribute testimoni yang pertama oleh Happy Salma, ia memberikan testimoni sangat menarik bahwa karya-karya Ahmad Tohari bukan jago kandang yang novelnya habis dibaca bukunya diloakkan, tetapi sastra yang memberikan sumbangan bagi keharuman negeri. Atas fakta itulah, Happy Salma tidak sungkan-sungkan membawa satu koper penuh novel RDP (Ronggeng Dukuh Paruk) ke Eropa lalu menjajakannya hingga ludes, yang kedua oleh penyair kawakan Gunoto Saparie yang lebih melihat kesederhanaan Ahmad Tohari di banyak segi, yang ketiga oleh Prof. Dr. Suminto A. Sayuti yang meyakinkan kita bahwa kekuatan Ahmad Tohari justru pada kecerdasannya memilih latar lokal. Hal senada dikemukakan oleh RM Teguh Suprianto.  Setelah itu, Hadi Supeno selaku penulis dari buku ini melontarkan 44 berbagai pertanyaan oleh Ahmad Tohari di galerinya “Galeri Carablaka” dan ditutup oleh pertanyaan pesan khusus bagi pengarang muda, Ahmad Tohari menjawab “Berkayalah! Dengan berkarya itu kamu ada!”

Buku ini ditutup dengan epilog yang ditulis oleh Deni JA yang membandingkan "Ronggeng Dukuh Paruk" karya Ahmad Tohari dengan film The Sound of Flower, karya Lee Jong pil. Menurutnya pada dua karya tersebut kita menikmati tiga pesona yang jalin menjalin dalam sebuah karya, yaitu kisah drama yang menyentuh hati, ditambah dengan penggambaran detail budaya lokal saat itu, dan pembatasan sosial yang dibentuk oleh sistem politiknya.

KELEBIHAN BUKU

            Kita sebagai pembaca bisa mengetahui lebih dalam tentang siapa itu Ahmad Tohari, bukunya dapat menginspirasi para pengarang muda tentang beliau seorang sastrawan dan budayawan yang hebat, dan tribute testimoni tidak hanya dari 1 orang saja, tetapi 4 orang, jadi pendapat orang tentang Ahmad Tohari bisa saja berbeda-beda.

 

KEKURANGAN BUKU

            Ada beberapa penulisan tanda koma dan titik tidak sesuai, bahkan kesalahan dalam penulisan yang tidak sesuai dan ada bahasa yang kurang difahami.

 

KESIMPULAN

            Buku “Spiritualitas Kata Ahmad Tohari” sangat layak untuk dibaca. Buku ini menceritakan tentang Ahmad Tohari menjadi sastrawan dan budayawan. Banyak pertanyaan di akhir buku yang menceritakan karya-karyanya dan dari sudut pandang orang lain Ahmad Tohari bagaimana.



DIRESENSI OLEH : RAIHANAH AZRA NAFISA

                                KELAS XI IPA 1


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PULANG-PERGI

HILMY MILAN

ARCHIPELAGOS