K.H.SAHAL MAHFUDZ ulama yang rendah hati dan berpengetahuan luas

 


RESENSI BUKU

 

IDENTITAS BUKU

Judul buku  :  K.H.SAHAL MAHFUDZ ulama yang rendah hati dan berpengetahuan luas

Penulis buku  :   Meryam

Penerbit  :  GARASI

Tahun terbit  :  2022

Tebal buku/hal  :  132 hal

Harga buku  :  Rp.45.000

 

SINOPSIS

Buku ini mengisahkan seorang ulama yang bernama K.H. Sahal Mahfudz,yang merupakan seorang ulama yang memiliki pengetahuan luas.Pemikirinnya selalu relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu,beliau merupakan seorang kiai yang menyampaikan pandangan pandangannya ke sebuah karya tulisan yang ia tulis dan pernyataan yang dia sampaikan.

Indonesia telah kehilangan salah satu ulama yang paling dihormati,K.H. Mohammad Ahmad Sahal Mahfudh,Rois’Am PBNU dua periode 1999-2009 dan ketua umum MUI dua periode 2000-2010,pada 24 januari 2014 dalam usia 77 tahun di kediaman beliau di Pondok Pesantren Maslakul Huda,Kajen,Margoyoso,Pati,Jawa Tengah.Beliau dikenal sebagai ulama yang menolak masuk panggung politik.

 

 

KELEBIHAN BUKU

Sang penulis buku mampu mencamtukan biografi dan karya karya beliau dengan lengkap,dimulai dari kisah masa kecilnya,perjalan hidup,karakter beliau sampai karya karya beliau dan tokoh tokoh penting lainnya yang pernah berkomunikasi langsung dengan beliau.

 

Selain itu juga,buku beliau dapat menginspirasi orang orang tentang perjalan hidup yang telah dilalui beliau,dan juga dapat belajar tentang hal hal islam yang beliau sampaikan.

 

KEKURANGAN BUKU

Sebenarnya buku tersebut termasuk lengkap tetapi kurangnya informasi tentang beliau seperti dimana dan kapan ia dilahirkan.

 

KESIMPULAN

Buku yang diterbitkan tersebut memberi informasi lengkap tentang sang beliau K.H. Sahal Mahfudz,buku ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang teladan dan baik,mengerti tentang agama dalam bentuk yang tidak berlebihan.

Dan juga ada salah satu pesan dari beliau untuk mengingatkan kita:

“jangan salahkan orang lain,salahkanlah diri sendiri.sekarang orang cenderung pada perilaku ‘hubbu Al-dunya’,yakni mengejar kemewahan dunia secara berlebihan.karena sibuk mengejar kemewahan,lita melupakan pendidikan keluarga.”

 

 

Resensi disusun oleh ASRI DEWI PRATIWI


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PULANG-PERGI

HILMY MILAN

NARASI PERIHAL AYAH